Jumat, 18 Oktober 2019

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI LINGKUNGAN KONTRUKSI

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI LINGKUNGAN KONTRUKSI

Kevin Raven D.
4IC07



Pengertian dan tujuan kesehatan dan keselamatan kerja
     Menurut Sumakmur (1988) kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan, agar pekerja/masyarakat pekerja beserta memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik, atau mental, maupun sosial, dengan usaha-usaha preventif dan kuratif, terhadap penyakit-penyakit/gangguan –gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja, serta terhadap penyakit-penyakit umum.

Keselamatan kerja sama dengan Hygiene Perusahaan:
      Kesehatan kerja memiliki sifat sebagai berikut :
  1. Sasarannya adalah manusia
  2. Bersifat medis.
Tujuan K3
      Tujuan umum dari K3 adalah menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif.
      Tujuan hyperkes dapat dirinci sebagai berikut (Rachman, 1990) :
  1. Agar tenaga kerja dan setiap orang berada di tempat kerja selalu dalam keadaan sehat dan selamat.
  2. Agar sumber-sumber produksi dapat berjalan secara lancar tanpa adanya hambatan.
Penyebab Dasar
1. Faktor manusia/pribadi, antara lain karena :
    a. kurangnya kemampuan fisik, mental, dan psikologis
    b. kurangny/lemahnya pengetahuan dan ketrampilan/keahlian.
    c. stress
    d. motivasi yang tidak cukup/salah

2. Faktor kerja/lingkungan, antara lain karena :
    a. tidak cukup kepemimpinan dan atau pengawasan
    b. tidak cukup rekayasa (engineering)
    c. tidak cukup pembelian/pengadaan barang
    d. tidak cukup perawatan (maintenance)
    e. tidak cukup alat-alat, perlengkapan dan berang-barang/bahan-bahan.
    f. tidak cukup standard-standard kerja
    g. penyalahgunaan


alat keselaman diri dilingkungan pabrik

  1. Sabuk Keselamatan (safety belt)
         Alat pelindung ini digunakan untuk menghindari terjadinya benturan pada saat berkendara, misalnya mobil, pesawat terbang, alat berat dan lain-lain.


 2. Sepatu Karet (sepatu boot)
     
Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.

3. Sarung Tangan (Gloves)
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan.
4. Masker (Respirator)
Masker dapat berfungsi sebagai pelindung hidung dan penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat yang memiliki kualitas udara buruk (misal berdebu, beracun, dsb).




5. Tali Pengaman (Safety Harness)
Pada pekerjaan yang berada di ketinggian, sangat memerlukan alat pelindung diri berupa tali pengaman (safety harness). Alat pelindung diri ini digunakan jika bekerja pada ketinggian lebih dari 1.8 meter. Hal ini akan melindungi pekerja agar terhindar dari potensi jatuh dari ketinggian.
7. Sepatu pelindung (safety shoes)

Seperti sepatu biasa, tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet tebal dan kuat. Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa kaki karena tertimpa benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.

8. Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
Pada pekerjaan pengelasan maupun pekerjaan permesinan perlu menggunakan pelindung mata. Hal ini untuk melindungi mata dari percikan api ataupun serpihan dari besi yang mengalami proses pengerjaan permesinan.

9. Safety Helmet (Helm pelindung kepala)


10. Pelindung wajah
untuk melindungi wajah dari percikan gerinda maupun las pada kontruksi.

11. Jas Hujan
Untuk melindungi dari air pada kegiatan disaat hujan dan lainnya



jenis-jenis kecelakaan yang dapat terjadi di sektor Kontruksi antara lain :


  • Kemungkinan jatuh dari ketinggian
  • Kejatuhan barang dari atas
  • Terinjak
  • Terkena barang yang runtuh, roboh
  • Berkontak dengan suhu panas, suhu dingin, lingkungan yang beradiasi pengion dan non pengion, bising
  • Terjatuh, terguling
  • Terjepit, terlindas
  • Tertabrak
  • Terkena benturan keras
Penanggulangan Resiko Kecelakaan Kerja:

1. Mengerti Kebijakan dan Ketentuan Perusahaan

tips keselamatan kerja di pabrik pertama yang perlu Anda mengerti, baik dalam sektor apa pun yaitu tentang kebijakan dan ketentuan yang telah berlaku dan diputuskan termasuk dalam hal kesehatan dan keselamatan kerja. Mengerti dengan benar dan pastikan apabila Anda memperoleh keterangan secara detail tentang kebijakan dan ketentuan perusahaan itu.

2. Kenali Tempat Kerja Anda

Coba untuk mengetahui tempat kerja Anda, dan menerapkan safety tips di tempat kerja, termasuk sistem produksi dan bagaimana cara yang tepat dalam memakai alat-alat didalam pabrik.

3. Jangan Meremehkan Bahaya

Langkah lainnya cara menjaga keselamatan kerja yang dapat Anda lakukan selama bekerja di pabrik yaitu memahami kalau pastinya akan banyak resiko yang dapat terjadi selama Anda bekerja. Karenanya sangat diharapkan bagi Anda untuk memiliki kewaspadaan yang tinggi. Kecelakaan dalam bekerja terkadang mungkin karena sebab kecerobohan dari para pekerja.

4. Selalu Pakai Peralatan Safety

Untuk menjamin keselamatan kerja selama didalam pabrik, pesan pesan keselamatan dalam bekerja pakai semua peralatan safety yang disiapkan oleh perusahaan Anda. Dari mulai sepatu safety, kacamata, sarung tangan dan helm. Semua peralatan safety ini adalah standar yang perlu dipatuhi oleh setiap karyawan.

5. Ikuti Pelatihan Profesional

Hal lainnya yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kesehetan dan keselamatan kerja di pabrik yaitu dengan mengikuti pelatihan secara teratur. Pelatihan-pelatihan seperti ini sebenarnya tidak hanya ditujukan untuk karyawan baru saja, tetapi bisa juga diikuti oleh karyawan-karyawan yang sudah lama bekerja. Biasanya didalam pelatihan itu juga akan dijelaskan dengan detail teori dan komponen praktis yang bisa dipakai untuk membantu pekerjaan didalam pabrik. Pelatihan ini sangat menguntungkan untuk pekerja yang memiliki resiko cukup tinggi.

6. Tugas-tugas Berisiko Memerlukan Perencanaan dan Komunikasi

Ketika Anda sedang merencanakan sebuah tugas, maka Anda tidak hanya memikirkan tentang penyelesaian pekerjaan itu secara efektif, tetapi juga perlu Anda fikirkan mengenai resource lainnya, misalnya seperti penambahan uang dan waktu yang dapat terkait dengan keselamatan kerja.
Dalam memenuhi target waktu dan kwalitas pekerjaan, pastinya Anda tidak bisa mengabaikan keselamatan kerja Anda. Semua resiko pekerjaan yang ada harus Anda pertimbangkan dengan matang. Bagi Anda yang berperan jadi pemimpin, sudah jadi tugas Anda untuk memberi intruksi yang jelas untuk setiap bawahan Anda.

7. Dokumen prosuder keselamatan

cara mengatasi lingkungan kerja yang tidak aman, maka semua anggota tim harus ketahui apa yang perlu dilakukan. Hingga Anda perlu memahami dengan jelas prosedur keselamatan yang ada. Setiap pabrik atau perusahaan pastinya harus menampilkan dengan jelas tempat yang bisa mudah di akses semua keryawan ketika terjadi kecelakaan kerja.
Sekian tips tentang keselamatan kerja di pabrik dan usaha usaha untuk meningkatkan kesehatan kerja. Pastinya setiap karyawan di dalamnya harus menataati setiap prosedur yang telah ditetapkan guna meminimalkan/mengurangi resiko kecelakaan kerja yang mungkin terjadi.





Kamis, 17 Oktober 2019


KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI LINGKUNGAN INDUSTRI

Kevin Raven D.
4IC07



Pengertian dan tujuan kesehatan dan keselamatan kerja
     Menurut Sumakmur (1988) kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan, agar pekerja/masyarakat pekerja beserta memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik, atau mental, maupun sosial, dengan usaha-usaha preventif dan kuratif, terhadap penyakit-penyakit/gangguan –gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja, serta terhadap penyakit-penyakit umum.

Keselamatan kerja sama dengan Hygiene Perusahaan:
      Kesehatan kerja memiliki sifat sebagai berikut :

  1. Sasarannya adalah manusia
  2. Bersifat medis.
Tujuan K3
      Tujuan umum dari K3 adalah menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif.
      Tujuan hyperkes dapat dirinci sebagai berikut (Rachman, 1990) :
  1. Agar tenaga kerja dan setiap orang berada di tempat kerja selalu dalam keadaan sehat dan selamat.
  2. Agar sumber-sumber produksi dapat berjalan secara lancar tanpa adanya hambatan.
Penyebab Dasar
1. Faktor manusia/pribadi, antara lain karena :
    a. kurangnya kemampuan fisik, mental, dan psikologis
    b. kurangny/lemahnya pengetahuan dan ketrampilan/keahlian.
    c. stress
    d. motivasi yang tidak cukup/salah

2. Faktor kerja/lingkungan, antara lain karena :
    a. tidak cukup kepemimpinan dan atau pengawasan
    b. tidak cukup rekayasa (engineering)
    c. tidak cukup pembelian/pengadaan barang
    d. tidak cukup perawatan (maintenance)
    e. tidak cukup alat-alat, perlengkapan dan berang-barang/bahan-bahan.
    f. tidak cukup standard-standard kerja
    g. penyalahgunaan

alat wdwd
alat keselaman diri dilingkungan pabrik
  1. Sabuk Keselamatan (safety belt)
         Alat pelindung ini digunakan untuk menghindari terjadinya benturan pada saat berkendara, misalnya mobil, pesawat terbang, alat berat dan lain-lain.


 2. Sepatu Karet (sepatu boot)
     
Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.

3. Sarung Tangan (Gloves)
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan.
4. Masker (Respirator)
Masker dapat berfungsi sebagai pelindung hidung dan penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat yang memiliki kualitas udara buruk (misal berdebu, beracun, dsb).




5. Tali Pengaman (Safety Harness)
Pada pekerjaan yang berada di ketinggian, sangat memerlukan alat pelindung diri berupa tali pengaman (safety harness). Alat pelindung diri ini digunakan jika bekerja pada ketinggian lebih dari 1.8 meter. Hal ini akan melindungi pekerja agar terhindar dari potensi jatuh dari ketinggian.
7. Sepatu pelindung (safety shoes)

Seperti sepatu biasa, tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet tebal dan kuat. Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa kaki karena tertimpa benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.

8. Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
Pada pekerjaan pengelasan maupun pekerjaan permesinan perlu menggunakan pelindung mata. Hal ini untuk melindungi mata dari percikan api ataupun serpihan dari besi yang mengalami proses pengerjaan permesinan.

9. Safety Helmet (Helm pelindung kepala)
Alat ini berfungsi untuk melindungi kepala dari benda yang berpotensi mengenai kepala secara langsung maupun tidak langsung. 


Jenis-jenis kecelakaan yang dapat terjadi di sektor industri antara lain :

Elektronik (manufaktur)

  • Teriris, terpotong
  • Terlindas, tertabrak
  • Berkontak dengan bahan kimia atau bahan berbahaya lainnya
  • Kebocoran gas
  • Menurunnya daya pendengaran, daya penglihatan

Produksi metal (manufaktur)

  • Terjepit, terlindas
  • Tertusuk, terpotong, tergores
  • Jatuh terpeleset
  • Terjadinya kontak antara kulit dengan cairan metal, cairan non-metal

Petrokimia (minyak dan produksi batu bara, produksi karet, produksi karet, produksi plastik)

  • Terjepit, terlindas
  • Teriris, terpotong, tergores
  • Jatuh terpeleset
  • Tertabrak
  • Terkena benturan keras
  • Terhirup atau terjadinya kontak antara kulit dengan hidrokarbon dan abu, gas, uap steam, asap dan embun yang beracun
  • Rawan dengan bahan bakar yang mudah terbakar.

Konstruksi

  • Kemungkinan jatuh dari ketinggian
  • Kejatuhan barang dari atas
  • Terinjak
  • Terkena barang yang runtuh, roboh
  • Berkontak dengan suhu panas, suhu dingin, lingkungan yang beradiasi pengion dan non pengion, bising
  • Terjatuh, terguling
  • Terjepit, terlindas
  • Tertabrak
  • Terkena benturan keras
Penanggulangan Resiko Kecelakaan Kerja:

1. Mengerti Kebijakan dan Ketentuan Perusahaan

tips keselamatan kerja di pabrik pertama yang perlu Anda mengerti, baik dalam sektor apa pun yaitu tentang kebijakan dan ketentuan yang telah berlaku dan diputuskan termasuk dalam hal kesehatan dan keselamatan kerja. Mengerti dengan benar dan pastikan apabila Anda memperoleh keterangan secara detail tentang kebijakan dan ketentuan perusahaan itu.

2. Kenali Tempat Kerja Anda

Coba untuk mengetahui tempat kerja Anda, dan menerapkan safety tips di tempat kerja, termasuk sistem produksi dan bagaimana cara yang tepat dalam memakai alat-alat didalam pabrik.

3. Jangan Meremehkan Bahaya

Langkah lainnya cara menjaga keselamatan kerja yang dapat Anda lakukan selama bekerja di pabrik yaitu memahami kalau pastinya akan banyak resiko yang dapat terjadi selama Anda bekerja. Karenanya sangat diharapkan bagi Anda untuk memiliki kewaspadaan yang tinggi. Kecelakaan dalam bekerja terkadang mungkin karena sebab kecerobohan dari para pekerja.

4. Selalu Pakai Peralatan Safety

Untuk menjamin keselamatan kerja selama didalam pabrik, pesan pesan keselamatan dalam bekerja pakai semua peralatan safety yang disiapkan oleh perusahaan Anda. Dari mulai sepatu safety, kacamata, sarung tangan dan helm. Semua peralatan safety ini adalah standar yang perlu dipatuhi oleh setiap karyawan.

5. Ikuti Pelatihan Profesional

Hal lainnya yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kesehetan dan keselamatan kerja di pabrik yaitu dengan mengikuti pelatihan secara teratur. Pelatihan-pelatihan seperti ini sebenarnya tidak hanya ditujukan untuk karyawan baru saja, tetapi bisa juga diikuti oleh karyawan-karyawan yang sudah lama bekerja. Biasanya didalam pelatihan itu juga akan dijelaskan dengan detail teori dan komponen praktis yang bisa dipakai untuk membantu pekerjaan didalam pabrik. Pelatihan ini sangat menguntungkan untuk pekerja yang memiliki resiko cukup tinggi.

6. Tugas-tugas Berisiko Memerlukan Perencanaan dan Komunikasi

Ketika Anda sedang merencanakan sebuah tugas, maka Anda tidak hanya memikirkan tentang penyelesaian pekerjaan itu secara efektif, tetapi juga perlu Anda fikirkan mengenai resource lainnya, misalnya seperti penambahan uang dan waktu yang dapat terkait dengan keselamatan kerja.
Dalam memenuhi target waktu dan kwalitas pekerjaan, pastinya Anda tidak bisa mengabaikan keselamatan kerja Anda. Semua resiko pekerjaan yang ada harus Anda pertimbangkan dengan matang. Bagi Anda yang berperan jadi pemimpin, sudah jadi tugas Anda untuk memberi intruksi yang jelas untuk setiap bawahan Anda.

7. Dokumen prosuder keselamatan

cara mengatasi lingkungan kerja yang tidak aman, maka semua anggota tim harus ketahui apa yang perlu dilakukan. Hingga Anda perlu memahami dengan jelas prosedur keselamatan yang ada. Setiap pabrik atau perusahaan pastinya harus menampilkan dengan jelas tempat yang bisa mudah di akses semua keryawan ketika terjadi kecelakaan kerja.
Sekian tips tentang keselamatan kerja di pabrik dan usaha usaha untuk meningkatkan kesehatan kerja. Pastinya setiap karyawan di dalamnya harus menataati setiap prosedur yang telah ditetapkan guna meminimalkan/mengurangi resiko kecelakaan kerja yang mungkin terjadi.




TENTANG K3 DI BIDANG JASA (PELABUHAN)

TENTANG K3 DI BIDANG JASA (PELABUHAN) 1.1       Pengertian K3 Di Bidang Jasa Kesehatan kerja adalah merupakan bagian dari kesehatan m...